Jakarta – batamtimes.co – Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi bersejarah karena untuk pertama kalinya diselenggarakan secara bersamaan oleh tiga negara, yakni Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Selain itu, jumlah tim peserta juga diperluas menjadi 48 negara, sebagai bagian dari upaya FIFA untuk memperluas jangkauan turnamen dan memaksimalkan keuntungan.
Namun, di balik keputusan ini, beberapa penggemar berspekulasi bahwa langkah FIFA juga bertujuan memberi peluang lebih besar bagi negara-negara berpenduduk besar seperti China untuk lolos ke Piala Dunia.
Sepak bola China mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, peringkat dunia mereka turun ke posisi 90 dan hanya berada di peringkat ke-13 di Asia, mencatatkan rekor terendah dalam sejarah. Minimnya regenerasi pemain berbakat memaksa China untuk kembali mengandalkan kebijakan naturalisasi.
Untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, China menaturalisasi dua pemain asing, Oscar Jr. dan Serginho, dengan harapan bisa memperkuat tim di sisa laga Grup C putaran ketiga. Pelatih Branko Ivankovic sangat membutuhkan tambahan kekuatan ini demi menjaga asa lolos ke putaran final.
China tergabung di Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan Indonesia. Hingga kini, semua tim telah memainkan enam pertandingan, menyisakan empat laga terakhir.
Persaingan Ketat di Grup C
Hasil pertandingan sejauh ini menunjukkan persaingan yang ketat. China sudah mengalami kekalahan dari Jepang (kandang dan tandang), serta takluk dari Arab Saudi dan Australia. Namun, mereka berhasil meraih kemenangan atas Indonesia dan Bahrain, sehingga mengoleksi enam poin.
Menariknya, China memiliki poin yang sama dengan tiga tim lain, yakni Indonesia, Arab Saudi, dan Bahrain. Keempat tim ini hanya terpaut satu poin dari Australia (7 poin) yang berada di posisi kedua, sementara Jepang masih kokoh di puncak klasemen dengan 16 poin.
Jepang hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 sebagai juara Grup C. Sementara itu, China harus berjuang ekstra keras karena meski memiliki poin yang sama dengan tiga tim lain, mereka berada di dasar klasemen akibat kalah produktivitas gol.
Dua pertandingan selanjutnya (matchday 7 dan 8) akan berlangsung pada Maret 2025, sementara dua laga terakhir (matchday 9 dan 10) akan digelar pada Juni 2025. Dengan situasi yang masih terbuka, China harus memaksimalkan setiap pertandingan jika ingin menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Akankah kebijakan naturalisasi mampu menyelamatkan Timnas China dari kegagalan? Semua akan ditentukan dalam empat laga terakhir yang penuh tekanan.
Penulis : Adi
Editor : Pohan
