Penurunan harga emas Antam sebesar Rp23.000 per gram setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sepekan menunjukkan volatilitas yang wajar dalam pasar logam mulia. Meskipun harga emas secara jangka panjang cenderung naik, pergerakan jangka pendek seperti ini sering dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti kebijakan moneter global, inflasi, serta dinamika pasar komoditas.
Turunnya harga emas ini bisa menjadi peluang bagi investor yang ingin membeli saat harga lebih rendah, terutama bagi mereka yang berorientasi investasi jangka panjang. Namun, bagi investor yang telah membeli di harga lebih tinggi, fluktuasi ini bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi yang memiliki strategi investasi jangka pendek atau spekulatif.
Selain itu, selisih yang cukup besar antara harga jual (buyback) dan harga beli emas Antam, yakni sekitar Rp149.000 per gram, menunjukkan bahwa investasi emas harus diperhitungkan dengan matang. Investor perlu menyadari bahwa keuntungan baru bisa dirasakan ketika harga naik cukup signifikan untuk menutup selisih tersebut.
Dalam kondisi seperti ini, strategi terbaik adalah tetap berpegang pada tujuan investasi jangka panjang, melakukan pembelian secara bertahap (dollar-cost averaging), dan terus memantau tren global yang dapat mempengaruhi harga emas di masa depan.
Penulis : Tina
Editor : Pohan