Pengembangan Budaya Sekolah Yang Sehat di Indonesia : Menjadi Nilai Positif Pendidikan di Indonesia

0
95
Keterangan Foto : Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta.

Oleh : Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd

Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta

Surakarta – Dunia Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting didalam suatu negara didunia. Bagaimana tidak? Didalam Pendidikan, calon generasi bangsa akan dibentuk serta digembleng untuk menjadi calon penerus pemimpin bangsa. Tanpa Pendidikan yang baik, maka suatu bangsa akan mudah dijajah, dibohongi, diadu domba serta menjadi negara yang tidak mempunyai adab serta kemanusiaan.

Didalam sebuah Pendidikan disekolah ada yang namanya budaya didalam Pendidikan di Sekolah. Budaya sekolah merupakan nilai-nilai, norma, sikap, dan kebiasaan yang dianut bersama warga sekolah.

Budaya sekolah dapat terlihat dari bagaimana sekolah menjalankan aktivitas sehari-hari. Budaya sekolah dapat menjadi ciri khas yang membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Budaya sekolah juga dapat membentuk karakter dan kepribadian siswa.

Sebagai contoh didalam suatu negara tanpa Pendidikan serta budaya positif yang baik, maka didalam suatu negara tersebut akan menjadi negara yang kaya akan korupsi, kolusi dan Nepotisme. Tanpa sebuah budaya sekolah yang baik, maka akan terbentuk aklaq, sikap serta kebiasaan yang buruk bagi penduduk dalam suatu negara.

Sebagai contoh, dinegara Jepang yang mereka sudah dididik dengan budaya yang gsangat menghormati serta budaya kebersihan yang baik seperti membuang sampah pada tempatnya.

Maka budaya mereka dari kecil akan terbentuk pola kebersihan diwilayahnya, sehingga dinegara Jepang negaranya sangat bersih bahkan tidak ada wilayah kota ataupun dijalan dikota Jepang yang ada sampah yang berserakan sedikitpun. Kalaupun ada, bisa dipastikan itu adalah dari orang luar negeri.

Bahkan karena disiplinnya negara Jepang dalam menjaga kebersihannya, negara Jepang terkenal hingga diluar negeri menjadi negara yang cinta kebersihan. Sebagai contoh dalam ajang Piala Dunia di Qatar tahun 2022 kemarin, ketika Timnas Jepang bertanding para supporter Jepang seusai pertandingan melakukan budaya bersih – bersih stadion hingga dikenal di pemberitaan dunia.

Kemudian selanjutnya adalah budaya positif negara Jepang ketika menyaksikan Timnas Jepang bertanding di Stadion GBK Jakarta ketika melawan Timnas Indonesia pada tahun 2024 dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin, para supporter Timnas Jepang seusai pertandingan melakukan aksi bersih – bersih di Stadion GBK Jakarta.

Bahkan hal yang menampar muka negara kita adalah ternyata masih ada supporter Indonesia yang melakukan aksi pengejekan kepada supporter Timnas Jepang yang sedang melakukan aksi bersih – bersih tersebut yang sempat viral di media sosial.

Hal ini tentunya sangat memalukan bagi kita sebagai warga negara Indonesia karena ulah salah satu oknum Penonton Indonesia tersebut.
Kemudian selanjutnya, budaya dinegara China dan negara Korea Utara.

Di negara China atau Tiongkok memiliki tradisi hukum yang sangat tegas, dimana apabila ada salah satu pejabat yang melakukan kesalahan seperti Korupsi maka akan diancam hukuman mati ditembak. Maka karena hal tersebut, angka Tingkat korupsi di Negara China sangat rendah.

Hal ini berdasarkan data yang diperoleh Pada bulan Juni 2024, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Tiongkok adalah 42,00 poin. Peringkatnya adalah ke-76 dari 180 negara yang dinilai oleh Transparency International.

Dan Menurut Laporan Tahunan Anti-Korupsi Tiongkok pada tahun 2023, Tiongkok totalnya telah menghukum 610.000 pejabat korup, yang terdiri dari petugas partai, pejabat pemerintahan tingkat kementerian hingga provinsi.

Selain itu, negara China memiliki budaya disiplin tepat waktu yang sangat bagus. Hal ini berdasarkan hasil wawancara serta studi banding yang dilaksanakan di Guangxi Medical University China bahwa Tingkat kedisiplinan waktu budaya dikampus tersebut menembus angka Tingkat 99,8%.

Dimana Tingkat disiplin waktu warga China sangat bagus dibandingkan dinegara Asia lainnya yang hanya menyentuh angka 85%.

Ketika ditelusur ternyata penyebab warga disana memiliki budaya disiplin waktu yang baik adalah kebiasaan budaya sekolah yang baik ketika masih kecil.

Disana budaya tepat waktu serta disiplin merupakan hal yang sangat mutlak wajib dilaksanakan serta dipatuhi, bahkan Dosen pengajar disana akan marah besar dan mahasiswa yang terlambat akan mendapatkan hukuman yang berat apabila ada salah satu mahasiswa yang terlambat meskipun hanya terlambat 1 menit.

Tentunya hal ini harus bisa dicontoh oleh Sekolahan di Indonesia, budaya Sekolah diluar negeri yang baik tentunya bisa dilaksanakan di Indonesia.

Itulah pentingnya kenapa tenaga pengajar atau Guru perlu melakukan studi banding keluar negeri untuk mengadopsi budaya yang baik dari luar negeri yang bisa dilaksanakan didalam negeri.
Perlu diketahui bahwa budaya Sekolah positif yang selama ini sudah dilaksanakan di Sekolah Indonesia adalah budaya 5S yang artinya senyum, salam, sapa, sopan dan santun.

Tentunya, budaya sekolah tersebut masih perlu dilaksanakan serta dilakukan perbaikan dalam implementasinya, mengingat perannya yang dapat membuat sekolah menjadi lingkungan yang nyaman.

Meskipun sudah banyak diimplementasikan di Sekolah Indonesia, akan tetapi berdasarkan data dari Portal Sekolah (2025) bahwa belum semua siswa bisa mempraktekkan budaya tersebut dengan baik.

Ada beberapa sekolah yang melaksanakannya hanya sekedar formalitas untuk Akreditasi.
Tentunya budaya positif yang baik di Sekolah harus terus digenjot serta dilestarikan sebagai budaya aktivitas sehari – hari. Karena Strategi ini dapat membantu siswa mengerjakan tugas sekolah saat mereka masih muda dan kemudian mereka dapat mengadaptasi konsep tersebut untuk membantu mereka di tempat kerja.

Meluangkan waktu untuk mengajarkan dan mempelajari konsep-konsep ini dapat mengubah hidup siswa tersebut. Dengan mengembangkan kepribadian yang baik, siswa akan memiliki rasa hormat, belas kasihan, dan keinginan untuk membantu, yang akan menghasilkan lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis, dan damai bagi semua warga sekolah.

Apabila budaya positif didalam Sekolah bisa dilaksanakan dengan baik serta bisa secara komprehensif diseluruh Indonesia maka tidak mungkin negara Indonesia akan bisa menyamai budaya Sekolah dari negara maju seperti negara Jepang, China dan negara Eropa lainnya.

Tentunya komitmen ini harus bisa dilaksanakan dengan kerja sama seluruh pihak dari Pemerintah serta pemangku kebijakan terkait, Dinas Pendidikan, Pihak Sekolah, Guru dan Orang tua siswa.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here