Batamtimes.co,Tanjungpinang – Pemko Tanjungpinang akan meresmikan operasional Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) Batu Hitam pada April mendatang. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Riono.
Menurut Riono, sebenarnya saat ini SWRO Batu Hitam sudah benar-benar beroperasi. Namun masih dalam tahap uji coba. Saat ini pihaknya sedang mematangkan regulasi untuk peresmiannya.
“Saya minta sebelum dioperasikan penuh, perangkat dan regulasi sudah beres. Kita berencana awal April ini sudah diresmikan,” katanya, Selasa (20/3/2018).
Menurutnya, regulasi sangat penting untuk mengoperasikan SWRO tersebut. Karena nantinya terkait dengan pemungutan atau tagihan kepada pelanggan, perlu tarif yang jelas.
Tarif tersebut juga sudah dihitung. Tarif ini dibagi menjadi tiga kategori. Yakni kategori rumah tangga, sosial dan niaga. Masing-masing kategori ini berbeda-beda tarifnya.
“Pelanggan nantinya juga akan dikenai beban. Selain pemakaian. Saat ini cuma tinggal kita tetapkan apakah akan disubsidi APBD atau tidak. Itu saja,” katanya.
Saat ini ada 2800 lebih pelanggan atau rumah yang sudah tersambung dengan SWRO Batu Hitam. SWRO tersebut sudah dioperasikan selama lima jam setiap harinya.
Warga yang menggunakan air belum dipungut biaya. Karena memang belum ada regulasi yangmengatur besaran iuran penggunaan air tersebut.
“Soal anggaran untuk mengoperasikan tahap awal, kita butuh biayaya listrik dan obat kimianya. Ini nanti kita siasati bagaimana caranya,” katanya.
Sedangkan untuk, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) saat ini sudah dibentuk. Saat ini UPTD dipimpin seorang pelaksana tugas. Bahkan untuk pengoperasian SWRO sudah ada 10 petugas yang tergabung di UPTD. Sehingga menurutnya untuk tenaga tidak ada masalah.
Lebih lanjut, Riono menjelaskan UPTD tersebut nantinya tidak hanya mengelola SWRO Batu Hitam saja, namun juga SWRO Pulau Penyengat, Kemudian Sistem Pengelolaan Aair Minum (SPAM) di Kampung Bulang, Kampung Bugis dan Senggarang.
(red/Tri)