batamtimes.co,Athena – Presiden Uni Eropa (UE) Donald Tusk mengeluarkan peringatan keras terhadap para migran, yang mengungsi karena alasan ekonomi, untuk tidak datang ke Eropa. Dia juga memberikan hukuman berat kepada negara-negara yang mengambil langkah sepihak dalam mengatasi krisis.
Saat berkunjung ke Yunani, Tusk mengatakan kepada para migran bahwa mereka melakukan langkah sia-sia untuk mengajukan permohonan suaka di Uni Eropa. Negeri Para Dewa ini merupakan garis depan krisis migran terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
“Saya meminta kepada seluruh migran – karena ekonomi – yang berpotensi ilegal, di mana pun kalian berada: Jangan datang ke Eropa. Jangan percaya kepada para penyelundup. Jangan mempertaruhkan nyawa Anda dan jangan buang-buang uang Anda. Itu semua sia-sia,” ujar Tusk di Athena usai berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras.
Di sisi lain, ada ribuan orang terjebak di perbatasan Yunani-Macedonia setelah negara-negara Austria dan Balkan mulai membatasi migran yang masuk dengan ketat. Tusk juga mengecam tindakan sepihak yang dilakukan oleh negara-negara anggota Uni Eropa sebagai langkah yang merusak semangat solidaritas Eropa.
Pasalnya, pembatasan perbatasan tersebut berdampak pada Yunani yang dihadapkan pada permasalahan orang-orang yang terhambat untuk melintas karena Macedonia hanya memperbolehkan sedikit orang yang lewat. UE memperkirakan jumlah para migran yang terdampar di sana bisa mencapai 12.000 dan mereka semua berada dalam kondidi menyedihkan.
Tsipras menyampaikan bahwa dia ingin melihat ada sanksi yang diberlakukan kepada negara-negara Uni Eropa yang telah mengacaukan keputusan bersama, yang dicapai oleh 28 negara anggota blok mata uang tunggal.
“Yunani akan menuntut penerapan sanksi kepada negara-negara yang tidak menghormati perjanjian solidaritas Eropa,” kata dia dalam konferensi pers bersama dengan Tusk.
Presiden UE sendiri berada di Athena dalam rangkaian lawatan krisis migrasi jelang konferensi tingkat tinggi (KTT) antara UE dan Turki, Senin (7/3). Turki sendiri merupakan pintu gerbang bagi ratusan ribu pengungsi dan migran, termasuk banyak yang dari Suriah dan berharap dapat memulai hidup baru di Eropa.
Tusk juga dijadwalkan berada di Ankara, Kamis, untuk berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu, yang akan menekankan bantuan lebih intesif untuk mengurangi aliran orang yang mendarat di pantai-pantai Yunani.
Perundingan tersebut berlangsung satu hari setelah Uni Eropa mengucurkan rencana bantuan darurat sebanyak 700 juta euro atau setara US$ 760 juta untuk menolong Yunani dan negara-negara lain.