Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, mengatakan, Partai Golkar memiliki banyak kader yang bisa membawa partai itu ke arah lebih baik.
“Terlebih, Golkar merupakan satu partai politik paling demokratis dan memiliki sistem perekrutan pemimpin yang lebih baik ketimbang partai lain,” ujar Agung di Jakarta, Senin (14/3).
Golkar, lanjut dia, juga memiliki banyak kader yang mumpuni. Sehingga, kata Agung, tidaklah mengherankan banyak calon ketum yang mendeklarasikan diri untuk bertarung.
“Golkar itu sebenarnya tidak pernah krisis kepemimpinan. Yang ada hanya syawat ingin mengusai partai untuk kepentingan pribadi. Hanya karena memiliki uang banyak jadi ketua umum makanya terjadi seperti sekarang ini. Ini yang membuat Golkar terpuruk belakangan ini,” kata Agung.
Direktur Indonesia Public Policy Institute itu meyakini, jika Munaslub Golkar berlangsung fair, maka Golkar masih bisa meraih simpati rakyat pada Pemilu 2019 mendatang.
“Munas ini menjadi momentum Partai Golkar untuk kembali bersatu. Langkah yang pertama kali dilakukan pemimpin baru Golkar agar citra partai kembali terdongkrak adalah melakukan konsolidasi internal dengan merangkul kedua kubu yang berseteru selama ini,” tambah Agung.(SP)