Dubes RI Raih Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan di Mesir

0
845
Caption foto Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi meraih penghargaan pendidikan dan kebudayaan oleh Akademi Mesir-Arab Amerika (Egypt-Arab American Academy/EAAA) di Kairo, (30/7) malam waktu setempat. Dubes Helmy dianggap berjasa dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan di Mesir. Pemberian penghargaan ini dilakukan Ketua Yayasan EAAA, Dr Ahmad Ibrahim dan disaksikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo Usman Syihab.

Batamtimes. Co, Jakarta – Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi meraih penghargaan pendidikan dan kebudayaan 2018 di Kairo, (30/7) malam waktu setempat. Dubes Helmy dianggap berjasa dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

Pemberian penghargaan ini dilakukan oleh Akademi Mesir-Arab Amerika (Egypt-Arab American Academy/EAAA). Selain Dubes Helmy, sejumlah tokoh yang menerima penghargaan antara lain Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Mesir Abdul Gafar, Kepala Akademi Riset Mesir Mahmud Shaqr, Kepala Pusat Inovasi Mesir Jehan Farhat dan Ketua Komisi Pendidikan Parlemen Mesir Husin Ashmawi.

Presiden EAAA, Dr Samrah Abadzah menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas peran serta para tokoh internasional maupun nasional di Mesir dalam memberikan inovasi untuk memajukan bidang pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

“Kami sangat berterima kasih atas apresiasi terhadap peran KBRI Cairo dalam memajukan kerja sama pendidikan dan pertukaran budaya di Mesir,” ujar Dubes Helmy.

Dalam sambutannya, Dubes Helmy menjelaskan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan adalah salah satu sektor penting dalam hubungan Indonesia-Mesir. Apalagi, relasi diplomatik RI-Mesir sudah terjalin erat lebih dari 71 tahun. “Kami terus memajukan kerja sama Indonesia-Mesir di berbagai bidang demi kesejahteraan rakyat di kedua negara,” ujar dia.

Dubes Helmy menambahkan kerja sama RI-Mesir juga diperkaya dengan kegiatan festival kebudayaan di berbagai kota di Mesir. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak di Mesir seperti Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta sejumlah pemerintah daerah.

Selain itu, lanjut dia, terdapat pula sejumlah mahasiswa Mesir yang menuntut ilmu di Indonesia. Bahkan, tidak kurang dari 600 pelajar dan mahasiswa Mesir aktif mempelajari bahasa dan budaya Indonesia seperti menari dan pencak silat. Kegiatan ini digelar di Pusat Kebudayaan Indonesia, baik di PUSKIN, di Universitas Al-Azhar maupun di Pusat Studi Indonesia (PSI) Suez Canal University.

Di sisi lain, pada tahun 2018 ini, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir akan mencapai lebih dari 7.000 orang. Karena itu, Dubes Helmy berharap penghargaan pendidikan ini dapat semakin mempererat hubungan Indonesia dan Mesir, khususnya di kalangan generasi muda. “Semoga penghargaan ini semakin mempererat persahabatan antar generasi muda Indonesia-Mesir, sehingga generasi mendatang dapat merasakan eratnya hubungan kedua negara,” tandasnya.

(red/tanto)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here