Djames Lim : Tahun 2019 Komitmen kita investasi di Indonesia Mencapai USD 30 juta

0
828

Batamtimes. Co, Singapura- Lebih dari 50 investor dan komunitas pelaku usaha Aquaculture (budidaya perikanan) asal Singapura menghadiri Clubhouse the Floridian, Singapura, Senin, (11/2/2019).

Dalam rangka menghadiri perayaan imlek yang diselenggarakan oleh Institution of Aquaculture Singapore.

Dalam sambutannya, Dubes RI Singapura, Ngurah Swajaya menegaskan komitmen dan jaminan pemerintah bagi para investor, antara lain, meningkatkan “ease of doing business” untuk investasi dari Singapura, pengembangan wilayah potensial bagi bagi industri budidaya perikanan dan udang yang menarik dengan berbagai insentif dalam berinvestasi.

“Meskipun Indonesia memasuki tahun politik menuju pemilu bulan April 2019, data statistik menunjukkan bahwa investor asing ternyata tidak bersikap “wait and see”, melainkan terus merencanakan dan merealisasikan investasinya ke Indonesia, ujarnya.

“Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia”, lanjutnya.

Jumlah investasi Singapura ke Indonesia selama tahun 2018 mengalami kenaikan realisasi investasi sebesar 10%, atau sebesar USD 9.2 miliar, dan hal ini kembali menempatkan Singapura investor terbesar bagi Indonesia.

Industri makanan merupakan salah satu potensi yang diminati investor asing di Indonesia. Industri budi daya ikan dan udang merupakan potensi investasi yang cukup menarik.

Khusus untuk komunitas aquaculture sendiri, selama tahun 2018 lalu telah menanamkan modalnya sebanyak USD 20 juta, untuk pengembangan budidaya udang di Sumbawa, Indonesia.

Ketua Institution of Aquaculture Singapore, Djames Lim, menyampaikan keyakinannya bagi para investor untuk terus menanamkan modal di Indonesia, dan mengapresiasi kerjasamanya dan dukungan KBRI Singapura selama tahun 2018.

“Untuk tahun 2019 kami berkomitmen untuk meningkatkan investasi kita di Indonesia dengan estimasi nilai USD 30 juta” paparnya.

“Kita juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan masyarakat, organisasi kita telah menggalang 12 desa budidaya perikanan (aqua village), di Sumbawa NTB, dan 98 % pegawai kami merupakan masyarakat lokal.” ujarnya kembali.

Budi daya udang dan perikanan juga mulai menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas produksi serta afisiensi, termasuk trend yang berkembang terkait keterlacakan (tracability) produk yg dihasilkan untuk menjamin keamanan pangan.

Untuk tahun 2019, Dubes RI Singapura menawarkan, Belitung sebagai salah satu satu wilayah unggulan untuk mengembangkan budidaya udang, kepiting dan ikan.

Dalam kesempatan tersebut,Djames Lim dan beberapa investor lainnya langsung memberikan komitmen kepada Dubes Ngurah untuk meningkatkan investasinya sebesar USD 30 juta ke Indonesia dengan total jumlah investasi USD 50 juta untuk 2 tahun terakhir.

Dubes Ngurah, juga menyatakan bahwa tim diplomasi ekonomi KBRI Singapura siap memfasilitasi investor dalam hal project match-making, taxation regulation hingga labour consultation, yg dapat dilakukan secara terpadu untuk mendorong keputusan investasi para investor yg lebih cepat untuk memanfaatkan momentum investasi di Indonesia.

Sumber : PENSOSBUD/EKONOMI
KBRI Singapura

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here