batamtimes.co,Brussels – Salah satu tersangka teror bom Brussels, Belgia kabur setelah membawa bom ke stasiun bawah tanah Maelbeek. Tersangka ini mengaku membuang bom itu ke dalam toilet di apartemennya.
Disampaikan surat kabar setempat, La Libre Belgique dan dilansir AFP, Sabtu (30/4/2016), Osama Krayem (23) yang berasal dari Swedia ini mengaku kepada penyidik yang memeriksanya, bahwa dirinya membawa bom rakitan jenis TATP ke stasiun kereta bawah tanah Maelbeek pada Maret lalu.
Krayem merupakan sosok yang terekam kamera bersama Khalid el-Bakraoui, yang tewas meledakkan diri di stasiun tersebut. Krayem diduga juga akan meledakkan bom yang dibawanya, namun dia kabur dari lokasi.
Kepada penyidik yang memeriksanya, Krayem mengaku dirinya membuang bom itu ke dalam toilet, lalu menyiramnya dengan air. Bom itu dibuang di toilet apartemen yang menjadi persembunyian para pelaku teror bom Brussels.
Baca juga: Sebulan Usai Bom Bunuh Diri, Stasiun Kereta Brussels Dibuka Kembali
Penyidik Belgia menganggap klaim Krayem soal bom TATP itu cukup kredibel. Bom jenis TATP menjadi pilihan favorit militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) karena bisa dibuat dari bahan-bahan kimia yang mudah didapat. Bom jenis ini berbentuk kristal dan larut dalam air.
Laporan serupa disampaikan stasiun televisi Belgia, RTBF. Sedangkan kantor jaksa Belgia tidak membenarkan maupun menyangkal laporan tersebut. Krayem ditangkap pada 8 April lalu dan didakwa atas pidana terorisme.
Krayem diyakini terkait ledakan bom di bandara Brussels dan stasiun Maelbeek yang menewaskan 32 orang dan melukai 300 orang lainnya. Tiga pelaku bom bunuh diri, termasuk Khalid, tewas dalam ledakan yang mengejutkan publik Eropa tersebut.
Selain kasus bom Brussels, Krayem juga dilaporkan terkait dengan teror Paris yang menewaskan 130 orang pada November tahun lalu. Kedua serangan teror itu sama-sama diklaim oleh ISIS dan diyakini didalangi oleh sel teroris yang sama.(AFP/Net)