Batam – Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan menerima kunjungan kerja Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta (PJT) II di Gedung Marketing BP Batam pada Kamis (1/8/2019) pagi.
Kunjungan tersebut adalah rencana studi banding atau brencmark dalam rangka penyusunan program kerja khususnya pengembangan SDM dalam mengelola air bersih bagi PJT II.
“Banyak hal yang kami sharing kepada teman – teman anggota Dewan Pengawas PJT II, tentunya di PJT II memiliki waduk yang cukup besar, volumenya besar dan cakupan wilayah yang luas terdiri dari beberapa Kabupaten dan Kota, berbeda dengan Batam notabene pulau kecil tetapi unsur – unsurnya kemungkinan sama kompleksnya,” kata Binsar usai menerima kunjungan.
“Selain diskusi rombongan akan melihat juga dua waduk Muka Kuning dan Tembesi serta melihat intalasi pengelolaan air oleh ATB karena ATB merupakan perusahaan yang terbaik yang telah menerapkan Teknologi terintegrasi dan termutakhir Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) untuk mengontrol proses pengolahan air, distribusi dan memantau kebocoran, mudah -mudahan ini bisa memberikan gambaran yang terbaik dalam pengelolaan air kedepan bagi PJT II,” terangnya.
Perum Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara yang berkedudukan di Jatiluhur, Jawa Barat memiliki tugas untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam pengelolaan daerah aliran sungai.
“Batam memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan daerah lain, dalam hal ini BP Batam adalah penugasan dari Negara di bawah Menko Perekonomian, PJT II memiliki tugas sama dengan BP Batam yakni mengelola air, kedatangan kami dalam rangka studi banding dan melihat peluang terhadap aspek – aspek yang bisa dikerjasamakan khususnya di bidang pengelolaan air,” ujar Anggota Dewan Pengawas Riad Oscha Chalik
Diakui, keberadaan BP Batam sangat penting bagi keberlangsungan ketersediaan dan kebutuhan air masyarakat Kota Batam. Menurutnya dengan inovasi dan penerapan teknologi akan menjadikan Batam sebagai kawasan perbatasan yang berdaya saing.
“tantangan Batam cukup berat dalam mempertahankan sumber air dan mencari sumber air baru namun terus berupaya berinovasi dengan teknologi baru dan ini menjadi pembelajaran bagi kami PJT II dalam mengelola waduk dan sistem irigasi,” sambungnya.
Dalam pertemuan itu Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan juga menyampaikan rencan program pengembangan sumber daya air dan pengelolaan limbah di Batam. “Kedepan BP Batam sedang menyusun Batam integrated total water management dimana akan mengintegrasikan seluruh potensi dan peluang sumber daya dan pengelol aan limbah menjadi kesatuan yang bisa menjaga ketersediaan air yang berkelanjutan dan continuous development,” ungkapnya.
(red/Humas Badan Pengusahaan Batam)