Batamtimes.co,Batam- Dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) masyarakat Hinterland belum dapat dicairkan Bank BRI.Padahal puluhan warga hinterland tersebut sudah empat kali pulang pergi mengunakan pompong dari Hinterland menuju Bank BRI Cabang Fanindo Dapur 12 Sagulung.
Jika dilihat masyarakat Hinterland merupakan keluarga kurang mampu,umumnya berpenghasilan dari nelayan.Mereka berasal dari beberapa pulau-pulau di Batam, diantaranya dari Pulau Labuh, Pulau Air, Selat Nenek bahkan ada dari Pulau Jalo.
“Namun apa lacur, walau warga Hinterland sudah teriak histeris dan umpatan mereka lontarkan tetapa saja petugas BRI menolak untuk dapat mencairkan.”kata Yusril Koto perwakilan dari warga Selasa ( 6-6-2016) di Nagoya
Menurut Yusril, Pembagian KIP dilakukan per semester. Untuk Kota Batam Semester ini sebanyak 14.177 KIP yang diperuntukkan ke empat kecamatan, antara lain Kecamatan Batu Aji 2.728, Sei Beduk 3.608,kemudian Sekupang 2.630 dan Kecamatan Sagulung paling banyak menerima, 5.611 KIP.
Dan nominal uang yang harus diterima untuk SD Rp 225.000, SMP Rp 375.000, dan SMA Rp500.000.” Untuk anak-anak Hinterland dana KIP seharusnya mereka terima tiap semester,namun hingga empat semestaer belum diterima.,”ujar Yusril yang juga Ketua LSM Barelang.
Dikatakanya,Bank BRI tidak dapat mencairkan dana bantuan KIP disebabkan surat keterangan sekolah asal yakni SD 003 Dapur 12 Sagulung belum ada.”sekolah belum memberikan nomor virtual KIP kepada pihak Bank BRI,sehingga tidak dapat dicairkan dana KIP,”Ujarnya
Bank BRI sudah menyarankan,agar warga Hinterland kembali mempertanyanyakan sekolah kenapa belum dikeluarkan nomor virtual KIP.
Atas saran tesebut kata Yusril,warga sudah melengkapi berkas dan mengembalikannya ke pihak sekolah,”melalui ahmad perwakilan warga sudah menyerahkan beberapa persyaratan ke sekolah,”katanya
Namun seperti dikatakan Yusril.warga kembali harus kecewa seluruh berkas yang diberikan warga untuk sekolah seperti tidak mendapat tanggapan dari sekolah, hingga Rabu (29/6) berkas itu tetap saja tidak diurus pihak sekolah.
Warga Diminta Jangan Demo Kantor walikota Batam
Ketua LSM Barelang meminta difasilitasi mengelar pertemuan dengan pihak sekolah, pada Rabu (29/6) pukul 10.00 Wib pertemuan pun dilaksanakan di ruang kerja Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam.
“warga sudah mau rusuh dinas pendidikan,dana KIP yang diharapkan dapat membantu siswa tidak juga dapat dicairkan Bank BRI,”terang Yusril
Perwakilan warga hadir dua orang perwakilan warga seperti dari Dapur 12,yakni dari warga Pantai dan Pulau Labuh,kemudian dalam pertemuan tersebut juga hadir sekretaris Disdik Batam Yahya dan dua orang intel dari Polresta Barelang dan Polsek Sekupang.
Hanya saja pertemuan tersebut belum tercapai kesepakatan,”bahkan dalam pertemuan itu Yahya mengakui Disdik Batam belum siap menerbitkan nomor virtual siswa penerima KIP,”ujarnya
Sehingga Kamis (30-6-2016) ratusan warga berniat untuk melakukan demo hanya saja LSM Barelang masih mau persuasip dengan meminta nasehat Intelkam Polresta Barelang.“Rencanaya seluruh warga Hinterland akan demo kantor Walikota Batam,”ujarnya mengingat niat warga yang kecewa
Kasat Intelkam Polresta Barelang Kompol Irham Halid meminta untuk jangan demo.“lakukan komunikasi terdahulu dengan Dinas Pendidikan Kota Batam,”terang Yusril
Hingga berita diturunkan seluruh siswa dari keluarga miskin penerima KIP di Batam belum bisa mencairkan dana bantuan sebelum Disdik Batam melalui sekolah masing-masing memberikan surat keterangan sekolah yang mencantumkan nomor virtual.”(lan)