Jakarta – Ketua umum Relawan Jokowi atau ReJO HM Darmizal menilai, tindakan penusukan yang dilakukan pasangan suami istri (pasutri) Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitria Andriana terhadap Menkopolhukam Wiranto merupakan bentuk teror yang yang dilakukan kelompok jaringan teroris.
Menurutnya, keberanian pelalu teror dan tindakan terorisme dalam beberapa waktu berselang jelas memperlihatkan lompatan panjang dalam aksinya.
“Kita bisa lihat mulai dari memberi tanda atau signal dalam berbagai ceramah dan aksi jalanan. Lantas dilanjutkan dengan penyekapan disertai penganiayaan kepada penggiat media sosial yang juga sebagai relawan Jokowi, Ninoy Karundeng ditempat ibadah, kemudian penyerangan fisik terhadap tokoh sentral bangsa Indonesia,” ujar Darmizal Jum’at (11/10/2019).
Dijelaskan Darmizal, segala bentuk teror tidak bisa dibiarkan dan ditolerir. Sebab, negara kita adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan UU Dasar 1945.
“Jadi tidak ada ruang bagi pelaku teror dinegara ini. Pelaku teror itu biadab,” ungkapnya.
Kedepan, lanjut Darmizal, harus lebih meningkatkan kewaspadaan saat mengamankan pejabat negara yang sedang berinteraksi langsung kepada masyarakat.
“Karena, tidak menutup kemungkinan pelaku teror itu akan meyusup ditenga-tengah masyarakat kemudian melancarkan aksinya seperti yang menimpa pak Wiranto,” tuturnya.
Diketahui, kemarin Kamis (10/10/2019) Menkopolhukam Wiranto ditusuk dibagian perut usai turun dari mobil saat akan naik helikopter di alun-alun Mennes, Pandegelang. Dua orang pelaku sudah ditangkap dalam peristiwa ini. Selain mengenai Wiranto pelaku juga menusuk Kapoksek Mennes Kompol Dariyanto dan seorang warga.
(red/Tanto)