Jakarta – Ketua umum Forum Masyarakat Maluku (FORMAMA) Arnold Thenu mengaku prihatin melihat penolakan demi penolakan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai elemen masyarakat terhadap nama-nama bakal calon pembantu presiden (menteri) mendatang justru datangnya dari para pendukung Jokowi-Amin.
“Dan, itu bukan salah Jokowi sebagai presiden terpilih,” ujarnya Selasa (22/10/2019).
Tetapi, lanjut dia, itu justru memperjelas kegagalan Erick Thohir pimpin TKN (Tim Kampanye Nasional) memenangkan Jokowi-Amin secara absolute.
Karena, menurutnya, jika Jokowi-Amin menang secara absolute maka bargaining politik Jokowi jauh lebih aman dan stabil serta tanpa beban dalam memilih para pembantunya.
“Andai kata, saat kampanye Erick Thohir mau keluar dari zona nyaman lalu bekerja keras, berpanas-panasan dan bercucuran keringat masuk keluar lorong-lorong perkotaan serta berjalan dari desa ke desa maka ceritanya akan berbeda saat ini,” tegas Arnold Thenu.
Saat ini justru yang bekerja keras, berpanas-panasan dan bercucuran keringat serta bersentuhan langsung dengan rakyat dalam kampanye pemenangan menjadi miris melihat situasi kondisi ini.
“Sudah mulai terlihat secara kasat mata dari berbagai elemen pendukung termasuk organ relawan yang mulai berbisik-bisik di belakang. Dan, ketika organ relawan sudah berbisik-bisik di belakang berarti itu merupakan signal akan lahirnya kekecewaan,” ungkapnya.
Menjadi wajar, kalau mereka terganggu. Karena, ketika mereka yang berkeringat berjuang membela Jokowi mati-matian harus menerima orang-orang yang habis-habisan menghabisi sekaligus memfitnah Jokowi duduk dalam kabinet.
“Membangun kekuatan bangsa dan negara harus seperti membangun pyramid yang mengkerucut keatas. Dan, membangun dasar pondasi menjadi salah satu hal mendasar yang sangat penting di prioritaskan untuk di eksekusi setelah perencanaan rampung,” jelasnya.
Dijelaskannya jika, issue persatuan dijadikan sebagai salah satu alasan pembenaran. Maka, issue itu sebaiknya dibangun bukan dari level elite baru turun ke arus bawah.
“Tetapi, haruslah dari arus bawah naik ke level elite. Karena, jika pyramid dibangun terbalik melawan hukum alam maka pyramid yang mengkerucut kebawah tidak akan bertahan lama. Dan, itu berbahaya bagi masa depan Indonesia,” demikian Arnold Thenu.
(red/Tanto)