Yogyakarta – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bernas yang ke 73 tahun managemen dan redaksi menggelar berbagai kegiatan. Salahsatunya, ziarah ke makam Mr Sumanang Surjowinoto, pendiri Bernas yang juga merupakan tokoh pers nasional.
“Hari ini kami berziarah ke makam Mr Sumanang sebagai pendiri Bernas dan juga inisiator terbentuknya PWI, di Pasarean Sonyoragi, Jalan Gondosuli, Yogyakarta,” ucap CEO Bernas, Putu Putrayasa, Kamis (14/11/2019) disela kegiatan ziarah.
Ziarah kali ini selain untuk mengenang jasa pendiri Bernas, Mr Sumanang juga menanamkan semangat patriotisme dan kecintaan terhadap NKRI kepada para wartawan muda Bernas yang ikut dalam kegiatan tersebut.
“Ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada beliau agar kami bisa selalu menjaga apa yang telah dititipkan (Bernas) kepada kami. Sebisa mungkin kami akan meneruskan apa yang dicita-citakan beliau,” kata Putu.
Lebih lanjut dikatakan Putu Putrayasa, masih dalam rangka memperingati HUT Bernas ke 73 pada Jumat 15 November besok akan dilakukan syukuran di Kantor Bernas, Kawasan Kampus STIEBBANK, Jalan Magelang Km 8, Mlati, Sleman.
“Kegiatan yang kedua kami akan menggelar syukuran dalam rangka HUT Bernas ke 73 pada hari Jumat 15 November 2019 di Kantor Bernas,” tambah dia.
Diketahui, Bernas dulunya bernama Harian Nasional yang berdiri pada tanggal 15 November 1946 di Yogyakarta. Koran ini didirikan beberapa orang tokoh-tokoh politik nasional waktu itu. Yogyakarta kala koran ini berdiri menjadi ibu kota Republik Indonesia. Beberapa tokoh nasionalis yang membidani lahirnya Harian Nasional.
Selama lebih kurang 72 tahun Bernas sempat berganti beberapa nama mulai dari Harian Nasional, Suluh Marhaen, Berita Nasional, Berita Nasional yang kemudian disingkat menjadi Bernas hingga terakhir bernama Harian Bernas.
Koran ini menghiasi dunia penerbitan media massa selama 4 zaman, mulai dari zaman perjuangan revolusi fisik tahun 1946-1950, zaman Orde Lama, Orde Baru hingga Orde Reformasi sampai tutup hari ini.
Warga Yogyakarta punya banyak kenangan mengenai koran ini. Salah satunya adalah alamat kantor pertama kali di Jl Brigjen Katamso, Gondomanan yang saat ini menjadi kantor sebuah bank hingga tahun 1980-an. Kemudian berpindah di Jl MT Haryono, Kumendaman, Mantrijeron pada akhir tahun 1990-an.
Mulai tahun 1990, Harian Bernas kemudian merger dengan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Saat merger dengan KKG, menempati kantor redaksi di Jl Jenderal Sudirman No 52. Namun setelah kerjasama tidak dilanjutkan Harian Bernas berpindah lagi ke kawasan Sonopakis di Jl PUKY, Kasihan Bantul. Terakhir ketika diambil manajemen oleh PT Media Bernas Jogja, dengan direktur utama Putu Putrayasa berpindah di Ringroad Utara, Sleman.
Nama Bernas dan kasus tewasnya wartawan Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin seorang wartawan yang bertugas di Kabupaten Bantul menyita perhatian. Hingga kini 20 tahun lebih kasus itu belum terungkap siapa yang membunuh Udin termasuk aktor di belakangnya. Nama Bernas dan tewasnya wartawan Udin seakan melekat menjadi satu.
Pada Kamis 1 Maret 2018 managemen Bernas resmi menghentikan edisi cetaknya. Namun manajemen PT Media Bernas Jogja menyajikan dalam bentuk digital atau versi online bernama www.bernas.id yang memang telah dipersiapkan sejak tahun 2015 dalam menghadapi era digitalisasi kala itu.
Pada kesempatan itu, Putu juga mengucapkan terimakasih kepada mitra dan rekanan Bernas.id yang telah mengirimkan karangan bunga ucapan ulang tahun. “Terimakasih kepada Dubes Cairo, Mesir, Bapak Helmy Fauzy dan keluarga besar KBRI disana, Anggota DPR RI, Bapak Effendi Sianipar, Ketua Umum Relawan Jokowi, Bapak Darmizal, MS, Ketua Umum Forum Masyarakat Maluku, Bapak Arnold Thenu, dan Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru, Bapak Reinhard Parapat yang telah mengirimkan karangan bunga ucapan ulang tahun Bernas pada hari ini,” pungkasnya.
(red/Tanto)