batamtimes.co,Jakarta-Lelucon dengan tokoh rekaan Mukidi kini meramaikan dunia media sosial di Indonesia. Pesan berantai dengan cerita lucu membuat banyak orang terpingkal saat membacanya.
Soetantyo Moechlas (62) adalah pembuat lelucon Mukidi itu. Menurut pensiunan Boehringer Ingelheim itu, guyonan Mukidi sudah lama ada, yaitu sejak 1980-an. Ketika itu, tokoh fiktif itu muncul dalam acara Warung Kopi besutan Dono, Indro, Kasino, Nanu, dan Rudi Badil, disiarkan Radio Prambors, Jakarta.
“Nama Mukidi itu gampang diingat, dan itu sangat Jawa,” kata Soetantyo saat ditemui di kediamannya, Perumahan Jatibening 1, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Minggu (28/8).
Dari situ, Soetantyo lantas memasukkan tokoh lain dalam cerita Mukidi seperti Wakijan, Markonah, Mukirin, Mukiran, Sukilah, Wakilah, Martokapiran, Kartomengkono. Nama tokoh-tokoh itu semua berbau Jawa khususnya, Jawa Tengah, sebab dari sana dia berasal.
“Sosok Mukidi itu tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh. Tapi, kadang-kadang nakal, kadang-kadang cerdas, dan manusiawi,” ujar Soetantyo.
Soetantyo menggambarkan, Mukidi digambarkan berusia sekitar 40 tahun, berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Dalam setiap cerita, Mukidi bisa berperan sebagai seorang ayah yang bandel, anak , atau kadang sebagai orang lain yang bertanggung jawab.
Soetantyo tak menyangka cerita komedi rekaan Mukidi menyebar ke berbagai media sosial. Meski begitu, dia mengaku cukup senang. Artinya, karyanya dibaca banyak orang.(Merdeka)