Oleh : Budi KUN
batamtimes.co-Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Selasa (1/9),begitu juga dengan Kota Batam.Seluruh personel gabungan anggota Kepolisian dibantu dengan aparat TNI akan berjaga-jaga di sentra ekonomi termasuk Mal-mal.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan telah menyiapkan 11 ribu personel gabungan untuk aksi demo. Ia meminta agar buruh menggelar aksi damai dan tidak memblokir jalan atau melakukan sweeping selama proses demo berlangsung.
Sementara itu Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan juga telah menegaskan akan menindak buruh jika melanggar hukum. Buruh diharapkan bisa tertib karena pemerintah telah menjamin hak demokrasi untuk menggelar aksi unjuk rasa.
“Kita sangar mengakomodasi hak-hak demokrasi, tapi bagi pelanggaran hukum yang dilakukan akan kami tindak tegas,” tutur Luhut
Pengamanan di istana juga diperketat,namun setiap personel dari kepolisian tidak dipersenjatai.Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian menegaskan, tidak ada personel yang dipersenjatai pistol dalam mengamankan aksi unjuk rasa buruh di Istana Negara, Jakpus. Anggota yang berhadapan dengan massa tidak ada yang diperkenankan membawa senjata api.
“Tidak boleh (bawa senjata api). Anggota tidak ada yang bersenjata api,” tegas Kapolda Irjen Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Kendati demikian, ada sebagian kecil polisi khusus yang dipersenjatai pistol. Namun ia tekankan, hal ini dipersiapkan untuk menghadapi situasi kontijensi saja.
“Ada tim khusus yang terbatas jumlahnya dan sangat terkoordinir, kalau terjadi kontijensi. Tapi itu jumlahnya kecil sekali,” imbuhnya.
Senjata api tersebut tidak boleh dikeluarkan selama mengamankan aksi unjuk rasa. Penggunaan senjata api itu sendiri diatur dalam Perkap No 01 dengan melalui tahapan-tahapan SOP pembubaran massa dari tingkat ringan hingga diperlukan pembubaran aksi massa yang sudah anarkis dan cenderung membahayakan keselamatan polisi dan masyarakat.
Untuk mengamankan aksi demo ini, Polda Metro Jaya menyiagakan 8.542 personel yang melibatkan unsur Satuan Sabhara, Satuan Brimob, Satuan Lalu Lintas, Satuan Intelkam dan Satuan Reserse. Sementara massa yang akan turun ke jalan diperkirakan mencapai 41 ribu orang.
Titik konsentrasi massa terpusat di Istana Negara. Massa akan melakukan aksi longmarch dari Bundaran Air Mancur hingga ke depan Istana Negara.
Hal senada juga dikatakan Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo mengatakan jajarannya siap mem-back up polisi untuk pengamanan demo buruh besok. TNI pun disebut akan fokus menjaga sentra perekonomian di Jakarta.
“Kita akan backup 17 SSK (Satuan Setingkat Kompi). 3 SSK melekat di Monas sejak pagi. Intinya Makodam Jaya backup Polda Jaya,” ungkap Agus usai rapat koordinasi di Kantor Kemenkopolhuman, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus
Selain pada titik-titik rawan, prajurit TNI juga akan berjaga di sentra-sentra perekonomian Ibu Kota. Mulai dari perkantoran hingga pusat perbelanjaan.
“Aggota kami siaga sekaligus latihan pembinaan kewilayahan dari Danramil sampai Babinsa. Pasukan lain kita siagakan hingga sentra-sentra ekonomi masyarakat. Semua pertokoan seperti mal akan dijaga tentara,” jelas Agus.
Meski direncanakan demo akan dihadiri hingga 52 ribu buruh, Agus yakin aksi unjuk rasa akan berlangsung tertib. Pasalnya para serikat buruh saat pertemuan dengan pihak keamanan sudah berjanji untuk tidak melakukan aksi anarkis.
“Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa sebab sabtu lalu kita sudah ketemu tokoh-tokoh. Mereka janji tidak akan rusuh. Janji tertib salurkan aspirasi, mereka senang karena aspirasi langsung diterima menteri,” beber jenderal bintang 3 itu.
Jika di Kota Batam pengamanan awal yang akan dilakukan aparat kepolisian dari Polda Kepri melarang serikat buruh melakukan upaya sweeping di area perusahaan dan tindakan anarkis pada aksi demo yang digelar secara nasional,
“Sweeping dan tindakan anarkis tidak boleh. Bila ditemukan akan kami ambil tindakan tegas,” ujar Kabid Humas Polda Kepri, Ajun Komisaris Besar Polisi Hartono, Senin (31/9/2015).
Hartono mengatakan, kepolisian tidak melarang buruh menyampaikan pendapat. Aksi unjuk rasa yang digelar buruh, tambahnya akan mendapat kawalan ketat dari Polda Kepri dan jajaran.
“Aksi sweeping dan anarkis dapat berdampak terhadap buruk terhadap kepercayaan pengusaha maupun investor yang telah berinvestasi di Kepri dan khususnya Batam,” tuturnya kembali.
Hartono menambahkan pihaknya akan mengawal dan memberikan pelayanan pada buruh yang akan melaksanakan demo untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(*)