Batam – Heboh virus corona membuat pihak berwenang menghentikan penerbangan langsung (direct flight) dari Shenzen Tiongkok ke Batam. Kepala Badan Pengusahaan (BP) sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan penghentian ini merupakan keputusan pihak perjalanan wisata.
“Penerbangan dari China ke Batam sudah dihentikan dari travel agent sana. Bukan dari sini,” kata Rudi saat meninjau ruang isolasi di Asrama Haji Batam, Senin (27/1).
Menurutnya keputusan tersebut ada kaitan dengan upaya antisipasi penyebaran virus corona dari Tiongkok.
“Untuk turis yang sudah datang kemarin (Kamis, 23/1), besok (Selasa, 28/1) akan diterbangkan lagi ke negaranya, lalu penerbangan dihentikan sementara. Ini langkah antisipasi negara sana yang melarang warganya bepergian ke negara lain,” paparnya.
Terkait ruang isolasi di Asrama Haji, menurut Rudi, perlu disiapkan sebagai langkah antisipasi. Selain menyiagakan dua rumah sakit rujukan apabila ditemukan pasien diduga terserang virus corona. Dua rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan yaitu RSUD Embung Fatimah di Batuaji dan RSBP Batam di Sekupang.
“Dua rumah sakit itu kan jauh. Jadi kami sediakan yang terdekat di Batam Centre. Di Asrama Haji kami siapkan juga. Tergantung situasi, bisa satu atau dua kamar. Masing-masing empat tempat tidur. Tapi tentunya kita berharap tidak ada pasien dari virus ini,” ujarnya.
Sebelum meninjau Asrama Haji, Rudi juga memastikan pengawasan dan pelayanan di pintu masuk Pelabuhan Internasional Batam Centre berjalan baik.
“Hari ini memastikan alat pemindai berfungsi baik. Dari informasi KKP alat ini mendeteksi awal suhu tubuh manusia. Jika 38 celcius, sudah merah, berarti wajib diperiksa petugas,” terang Rudi.
Menurut Rudi untuk turis yang datang dari pelabuhan tidak terlalu dikhawatirkan. Karena pihak Singapura juga telah memperketat pengawasan untuk wisatawan yang masuk dan keluar.
Rudi menegaskan Batam masih aman, belum ada penularan. Ia berharap semua pihak kesehatan bekerja sama. Dan masyarakat juga menjaga kesehatan diri dengan jaga kebersihan.
Semantara itu Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Kelas I Batam, Romer Simanungkalit mengatakan ada 11 thermal scanner (pemindai suhu tubuh) yang dipasang di sejumlah objek vital Kota Batam seperti bandara dan pelabuhan. Dan kepada wisatawan dari Tiongkok, pihaknya juga membagikan health alert card.
Kartu ini berisi informasi terkait kesehatan wisatawan. Seandainya turis sakit atau mengalami gejala mirip virus corona dalam masa inkubasi 14 hari, maka diminta segera lapor ke petugas kesehatan.
(red/MCB)