batamtimes.co-Penyakit gigi dan gusi saat hamil meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Itu karena bakteri yang ada di mulut mengganggu kerja hormon dan proses asupan nutrisi yang dibutuhkan janin.
“Mulut yang terinfeksi pasti ada bakteri. Lalu, bakteri itu bisa masuk ke semua jaringan tubuh lewat aliran darah dan mengganggu sistem tubuh, termasuk perkembangan janin,” kata dokter gigi Ratu Mirah Afifah dari PT Unilever Indonesia saat temu media, Kamis (3/9), di Jakarta.
Bakteri juga bisa mengganggu produksi hormon oksitosin yang berfungi merangsang kontraksi di dinding rahim untuk mempermudah proses kelahiran. Jika hormon itu diproduksi sebelum masa kelahiran normal, bayi akan lahir prematur dengan berat badan lahir rendah. “Jika lahir prematur, pembentukan dan perkembangan organ tubuh bayi belum sempurna,” ucapnya.
Selain itu, sebagian ibu hamil rentan terinfeksi. Kondisi kehamilan bisa memperparah infeksi. Misalnya, risiko gingivitis atau gusi bengkak naik pada bulan kedua kehamilan dan kian parah menjelang bulan kedelapan.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi dianjurkan sejak merencanakan kehamilan. Itu dilanjutkan dengan pemeriksaan pada bulan kedua dan bulan kedelapan kehamilan.
Dalam jurnal obstetri dan ginekologi Februari 2006, disebutkan bahwa gigi dan mulut sehat pada ibu hamil menurunkan risiko pre-eklamsia atau keracunan kehamilan 5-8 persen. Pembersihan karang gigi dan menjaga kesehatan gusi juga mengurangi risiko bayi lahir prematur 50 persen dan mengurangi risiko bayi prematur dengan berat badan rendah hingga 57 persen.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Boy Abidin, memaparkan, kesehatan gigi dan mulut perlu dijaga karena jadi tempat pertama proses pencernaan. “Jika ibu tak bisa mencerna makanan di mulut dengan baik, nutrisi yang terserap tubuh dan janin tak maksimal,” ujarnya.
Untuk itu, edukasi perlu diberikan, seperti menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Konsumsi makanan dan minuman manis sebaiknya dikurangi di awal kehamilan agar bakteri di mulut tak berkembang. (net)