batamtimes.co,New York – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) terus bergulir. Kini, para calon dari kedua partai sudah bertarung dalam debat calon presiden (capres).
Debat capres pertama sudah digelar Senin malam waktu AS. Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, berhadapan dengan capres dari Partai Republik, Donald Trump.
Para pelaku pasar di Wall Street pun ramai-ramai mengeluarkan prediksi pergerakan pasar saham AS pasca debat bergengsi tersebut. Rata-rata prediksinya mengejutkan, banyak sekali yang memprediksi Wall Street akan ‘merah’ kalau Trump menang dalam debat tersebut.
“Investor sepertinya tidak bisa terima kalau Trump menang dalam debat capres,” kata Cary Leahey, Kepala Ekonomi dari Decision Economics, seperti dikutip dari CNN, Selasa (27/9/2016).
Apalagi, investor juga terbiasa dan lebih suka ‘berita bagus’ daripada ‘berita jelek’. Selama ini, Trump selalu identik dengan berita-berita miring yang menimbulkan efek negatif.
Itulah mengapa kebanyakan investor berharap Trump ‘tidak menang’ dalam debat kali ini.
“Jika karena alasan tertentu Trump terlihat meyakinkan, dan Clinton tersandung karena alasan apapun, maka pasar bisa jatuh lagi,” kata Leahey.
Menjelang debat capres, Wall Street sudah terkena koreksi. Pada perdagangan Senin waktu setempat, indeks Dow Jones turun 0,91% ke 18.094,83. Indeks S&P 500 turun 0,86% ke 2.146,1. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,91% ke 5.257,49.
Dari survei yang digelar CNN pada acara debat capres itu, Partai Demokrat mendapat 62% pilihan penonton dibandingkan 27% yang didapat Partai Republik.
“Secara umum, pasar saham lebih menyukai cara Clinton dalam menjalankan pemerintahan,” kata salah satu analis UBS.(*)
Sumber : CNN