Warga dan pelaku wisata di Pulau Belakangpadang diajak menerapkan gerakan BISA

0
580

Batam – Warga dan pelaku wisata di Pulau Belakangpadang diajak menerapkan gerakan bersih, indah, sehat, aman (BISA). Gerakan ini merupakan penerjemahan perintah Presiden RI dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru oleh Kementerian Pariwisata.

“Mari kita dukung gerakan ini. Gerakan ini beri semangat bapak ibu semua. Memasuki adaptasi kebiasaan baru kita harus siapkan destinasi baru yang BISA untuk semua. Untuk itu kita libatkan bukan hanya pelaku pariwisata tapi juga pemilik rumah makan, industri rumah tangga, dan lainnya. Supaya semua bisa menerapkan gerakan BISA di tempat usahanya,” tutur Plh Direktur Kelembagaan Kemenpar, Kamal di Belakangpadang, Rabu (29/7).

Adapun gerakan BISA di Pulah Belakangpadang dilaksanakan melalui kegiatan gotong royong. Sampah-sampah yang ada di laut bawah dermaga pelabuhan utama dibersihkan. Kemudian juga diturunkan kapal untuk mengangkut sampah yang ada di laut sekitar pulau. Selain itu juga dilakukan pengecatan tulisan ucapan selamat datang di Pulau Penawar Rindu yang berada di Dataran Langlang Laut.

Camat Belakangpadang, Yudi Admajianto mengucapkan terima kasih atas perhatian Kemenpar. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat membangkitkan kembali kunjungan wisatawan ke Belakangpadang yang sempat sepi akibat pandemi corona virus disease (covid-19).

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai ramai lagi. Tapi masih warga Batam saja. Anak-anak muda yang datang ke sini, sarapan, lalu balik lagi. Mudah-mudahan itu pertanda wisata akan bangkit kembali. Dan semoga dengan adanya gerakan BISA ini, Batam serta Belakangpadang bisa jaya seperti dulu lagi,” harapnya.

Pada perwakilan kementerian, Yudi menjelaskan Belakangpadang ini memiliki potensi pariwisata di tiga sektor. Yaitu wisata sejarah, kuliner, dan budaya.

Pihak kecamatan berencana membuat museum mini yang isinya foto-foto lama. Antara lain foto kantor camat pertama di Batam, ketika masih gabung di Provinsi Riau. Kemudian ada foto tangki pertama di Indonesia, di Pulau Sambu Belakangpadang.

Selanjutnya ada makam syekh di Pulau Tolop yang bisa jadi destinasi wisata religi. Untuk kuliner ada asam pedas, es cendol. Sedangkan wisata budaya Belakangpadang punya zikir bermadah, gasing, becak.

“Ini tiga potensi yang bisa dikerahkan di Belakangpadang. Selain kita juga akan mengembangkan potensi wisata olahraga dengan membangun track bersepeda keliling pulau, dengan melewati perkampungan hingga bakau,” paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan kegiatan BISA di Kota Batam ini dilaksanakan di dua tempat. Sekitar dua pekan sebelumnya, kegiatan gotong royong pembersihan pantai juga dilaksanakan di Pantai Nongsa.

“Nongsa dan Belakangpadang masuk dalam kawasan yang ada di rencana induk pariwisata nasional (riparnas). Selain itu juga ada Pulau Abang di Kecamatan Galang. Semoga Kemenpar terus mendukung Belakangpadang,” tuturnya.

Disbudpar, sambung Ardi, akan menghidupkan kembali agenda-agenda pariwisata yang sempat hilang di Belakangpadang. Antara lain Sea Eagle Boat Race, lomba sampan layar, dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar mengatakan provinsi akan ikut mendukung pengembangan pariwisata di Belakangpadang. Rencananya akan dibuat neon box di Langlang Laut dan tulisan selamat datang ke Belakangpadang di bukit Kantor Camat.

“Supaya terlihat dari jauh saat wisatawan datang ke sini, dan bisa jadi sarana foto-foto juga. Mari bersama bangun Belakangpadang. Insya Allah provinsi akan dukung,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here