Batam – PT. Moya Indonesia akhirnya terpilih untuk melakukan pengelolaan air baku di Batam dalam masa transisi 6 bulan kedepan, setelah berakhirnya kerjasama dengan PT. Adhya Tirta Batam.
Dan kerjasama itupun dimulai dengan menekan kontrak kerjasama PT Moya Indonesia dengan BP Batam, Senin,( 14/9/2020) di Ruang Balairung sari, BP Batam yang dihadiri oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Chief Executive Officer PT Moya Indonesia Mohammad Selim, dan beberapa orang Direktur BP. Batam Lainnya.
Ketua BP Batam dalam kesempatan itu mengatakan, perjuangan PT. Moya Indonesia untuk mengelola air baku di Batam cukup panjang, dan harus mengikuti prosedur pelelangan.
Awal lelang di buka ada empat perusahaan yang ikut serta mendaftar. PT. ATB termasuk didalam.
” Salah satu yang ikut dalam pelelangan adalah PT ATB. Hanya saja, dalam perjalanannya, PT ATB menarik diri sehingga tersisa ada tiga perusahaan yang ikut lelang.” ungkap Rudi
Dalam tahapan proses lelang, saat batas waktu yang ditentukan dua perusahaan saja yang melengkapi, yaitu PT PP Infrastruktur dan PT Moya Indonesia.
“Dan saat penilaian akhir PT. Moya memberikan nilai yang terbaik sekitar 92 persen, sementara PT. PP mandapatkan penilaian 85 persen, sehingga BP Batam memberikan memberikan kepercayaan pada PT Moya untuk membenahi air baku di Kota Batam, selama enam bulan, “katanya
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Chief Executive Officer PT Moya Indonesia Mohammad Selim, mengatakan, berterimakasih kepada BP. Batam yang sudah memberikan kepercayaan untuk membenahi kualitas air baku di kota Batam.
” Kami akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Batam, selama enam bulan ini, air baku yang memiliki kualitas dan sehat, berdasarkan pengalaman, “ujarnya.
(red/faisal)