Oleh : Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia
Pemerintah suatu negara yang mengaku telah dan sedang bekerja keras dengan program, cara dan taktiknya sendiri atasi Covid-19 yang memandang masyarakat sebagai objek, sehingga sama sekali belum ada tanda-tanda berhasil, sebaiknya pemerintah yang bersangkutan mau mendengar dan mengimplementasikan masukan yang mampu mengatasi Covid-19 secara efektif di hulu yang memandang masyarakat sebagai subyek dengan menumbuhkan kesadaran, membentuk sikap dan merubah perilaku taat PROKES melalui suatu STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIK ASERTIF yang dilakukan pemerintah secara nasional hingga ke desa-desa dan atau kelompok-kelompok kecil di tengah masyarakat, sebelum terjadi jebakan pandemi di negara yang bersangkutan.
Dengan demikian, seluruh masyarakat menjadi garda paling depan lawan Covid-19.
Sebab, jika sudah berada pada jebakan pandemi, lonjakan kasus secara rata-rata terus meningkat signifikan pada setiap bulan, maka bolah jadi pilihan terakhir dengan lockdown, walupun sudah terlambat. Saya sebut sebagai lockdown terpaksa.(*)
