Satu Balita Korban Bom Gereja samarinda Meninggal

0
687
Salah seorang balita korban Gereja Oikumene bernama Intan Marbon (2,5 tahun) yang menderita luka paling parah dibawa ambulans untuk dirujuk Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur, 13 November 2016. (Antara)

batamtimes.co , Jakarta – Aksi brutal peledakan bom molotov di depan gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) menyebakan satu dari empat anak balita meninggal dunia.

“Pagi ini sekitar pukul 03.05 Wita korban atas nama Intan Marbun (2,5) meninggal dunia. Korban adalah anak Sekolah Minggu HKBP Samarinda Seberang Resort Merak Samarinda Kota,” kata Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri Brigjen Agus Rianto dalam pesannya, Senin (14/11).

Agus mengatakan, korban tak berdosa itu meninggal akibat luka bakar 78 persen dan infeksi saluran pernafasan. Sedangkan tiga korban lain masih dirawat secara intensif.

Selain Intan, korban lainnya adalah Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), anak pegawai negeri sipil (PNS) di Polresta Samarinda, dan Triniti Hutahaya (3). Keduanya mengalami luka bakar di sekujur tubuhn. Lalu Anita Kristobel Sihotang (2) yang juga mengalami luka bakar.

Pelaku bom gereja yaitu J alias MAK (32) beralamat Jalan Cipto mangunkusumo RT 4 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda.

Pelaku pernah menjalani hukuman kasus terorisme sejak 4 Mei 2011. Saat itu J berdasarkan putusan PN Jakbar Nomor: 2195/Pidsus/2012/PNJKT.BAR tanggal 29 Feb 2012, dihukum 3 tahun 6 bulan kurungan atas kasus bom buku bersama kelompok Pepi Fernando.

J dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri tanggal 28 juli 2014. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Samarinda (red/B.Satu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here