Anggota DPRD Kepri Wirya Silalahi : Regulasi Indonesia, tetapi untung Lab dan hotel Singapore

0
4407

Singapore –  batamtimes.co – Libur paskah merupakan yang dinanti-nanti buat perjalanan bersama keluarga, apalagi yang dari Batam pasti sudah sangat berkeinginan memasuki Negara Singapura.

Pasca pandemi Covid – 19 menuju endemi Negara Singapura pun sudah membuka pintu untuk menerima Wisman dari Indonesia

Namun pengalaman traveling ke Negara Singapura itu ada yang dikritisi dari anggota DPRD Provinsi Kepri Ir Wirya Silalahi yang masih berada di Negara Singapura tepatnya di orchard Road Singapore,  Sabtu, (16/4/2022).

Ia mengatakan, surprise Singapore sudah dibuka untuk umum, tanpa karantina,Traveling ke Singapore
Karena libur Paskah agak panjang merupakan pilihan tepat.

Lanjut Wirya Politisi Nasdem ini menceritakan pengalaman berlibur bersama keluarga di Negara Singapura tersebut. “Anak-anak begitu antusias utk berlibur ke Singapore, maklum sudah 2 tahun Singapore tertutup utk turis.
Jadilah, mulai berburu informasi bagaimana cara berlibur di Singapore,
Walaupun tiket 2 kali lebih mahal dari harga sebelum pandemi, sekitar Rp 800.000 pulang pergi, masih dapat dimaklumi,” ujarnya.

Kemudian bagi turis yang masuk kunjungan terlebih dahulu di negara asal Indonesia yakni Kota Batam wajib mengisi arrival card secara online dan harus test antigen sehari sebelumnya, dgn biaya test antigen Rp 100.000

” Ini masih dianggap biasa-biasa saja.
Apalagi test antigen di Batam cuma butuh waktu 15 menit. Kita juga
mempersiapkan sertifikat vaksin di applikasai PeduliLindungi yg versi WHO, juga dirasakan biasa, ” katanya

Begitu juga masuk ke Singapore, masih dirasakan syaratnya biasa dan wajar.

Urutanya juga sama seperti di Indonesia Negara Singapore wajib meng-install applikasi “Trace Togather” semacam applikasi PeduliLindungi” Indonesia.

“Aplikasi itu digunakan saat memasuki fasilitas-fasilitas publik di Singapore hampir sama persis di Jakarta, kita harus checkin sebelum masuk Mall, ” ujar Wirya lagi.

Nah persoalan yang terjadi ketika ketika hendak balik ke Batam, kita diwajibkan test PCR dgn tarif selangit.

” Untuk test PCR dengan waktu hasil 24 jam seharga S$ 95.00 per orang,Waduh ini dirasakan tidak fair.” ungkapnya

Orang Batam, hanya berlibur 1 hari di Singapore, ketika mau balik harus PCR, dan harus stay menimal 24 jam di Singapore.

“Regulasi Indonesia, tetapi yg untung Lab Singapore dan hotel Singapore.”

Dikita cuma perlu test antigen dengan biaya Rp 100.000 di Singapore perlu test PCR dgn harga Rp 950.000.

Belum nilai tambah yg diperoleh hotel dan restoran-restoran Singapore, dgn bertambahnya wajib tinggal minimal 24 jam di singapore.

” Sangat aneh, ke depan semoga ini menjadi masukan bagi dunia pariwista di Indonesia”pungkasnya

(red/Parulian)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here