Lingga – batamtimes.co – Persatuan Silat Alam Melayu Lingga, sukses menampilkan Silat Melayu Tradisional melaui Perguruan Silat Lam Jalallah dan Perguruan Seni Silat Sri Baiduri pada ajang Festival Indera Sakti.
Ketua umum Zalmidri, S.E. Par Persatuan Silat Alam Melayu Lingga (PSAML)mengatakan , Pada ajang Festival Indera Sakti di Pulau Penyengat dari PSAML turut serta memenuhi undangan Dinas Kebudayaan Prov Kepri dengan mengirim utusan dari dua perguruan silat yang berada di bawah naungan PSAML yaitu Perguruan Lam Jalallah dan Perguruan Seni Silat Sri Baiduri.
Dua perguruan tersebut telah mempersiapkan jauh-jauh hari dalam artian mereka siap untuk tampil.
“Alhamdilillah di Festival kemarin mereka tampil maksimal dan sukses serta menjadi perhatian dari tamu mancanegara Malaysia. Mereka tampil di satu panggung bersama Perguruan Silat Lela Sembah Pulau Penyengat dan Persatuan Seni Silat Sendeng Johor Malaysia.”kata Zalmidri
Selaku ketua umum sangat mengapresiasi buat dua perguruan dari PSAML yang memenuhi undangan dari Dinas Kebudayaan Prov Kepri.
Ketua Perguruan Silat Lam Jalallah saudara Sabranie ketika di konfirmasi mengatakan “Sangat bersyukur mewakili PSAML yang telah memberi kepercayaan kepada kami tampil diajang Festival Indera Sakti, banyak pengalaman yang kami petik walau ada pahit dan manisnya selama mengikuti acara tersebut.”ujarnya.
Anggaran Tidak Sesuai
Ketum PSALM Zalmidri, S.E. Par mengatakan, Pahit yang kami alami dari panitia kesannya tidak siap dengan acara Festival yang di taja setingkat provinsi dan banyak hal yang tidak bisa saya bicarakan disini dan intinya kami sangat kecewa, walaupun anggaran yang di sediakan sesuai dengan DPA paling tidak mereka tahu ongkos dari Lingga-Tg Pinang PP berapa, mengenai manisnya kami dapat bertemu dengan para pesilat melayu saling kenal baik dari dalam maupun pesilat dari manca negara.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Ketua Perguruan Seni Silat Sri Baiduri M.Yusuf, bahwa “kami sangat dan sangat kecewa pada penyelenggara karena kami datang dari jauh tetapi biaya jasa produksi yang kami terima tidak berimbang dengan biaya ongkos perjalanan kami PP, untuk jumlah 10 orang yang kami terima bersama dua perguruan setelah dipotong pajak hanya 3juta.
Tapi walau bagaimanapun tetap kami terima karena kami selaku penggiat dan pelestari silat melayu ingin mengekalkan silat melayu yang ada di lingga dan mengenalkan ke seluruh penjuru tanah melayu bahwa di Lingga ada silat melayu tradisional.
(Red/Cipto)