Jakarta – Pemerintah Indonesia menghargai tawaran pemerintah Singapura untuk membantu memerangi kebakaran hutan. Namun Indonesia belum dapat menerima bantuan Singapura itu.
“Kita menghargai ada kerja sama. Kita lihat, kita masih butuh dari luar negeri. Tapi ngasihnya (bantuannya) satu (pesawat), kalau ngasih 40 (pesawat) baru boleh,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam konferensi pers di Kemenhut, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2015).
Menurut dia, satu unit pesawat yang akan diperbantukan oleh Singapura tersebut dengan kapasitas 5 ribu liter. Sementara rata-rata pesawat yang dimiliki Indonesia berkapasitas 3.200 dan 500 liter air.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia sudah mengerahkan 24 unit pesawat untuk memadamkan api. Dalam waktu dekat, 20 unit pesawat juga akan ditambahkan untuk pemadaman. “Kita mampu menyediakan pesawat. Kita belum menerima bantuan Singapura. Itu keputusan negara karenanya konsultasi ke Menlu dan ke Presiden, itu bukan urusan menteri (kehutanan),” ujarnya.
Siti menjelaskan Indonesia memiliki 10 unit pesawat dengan kapasitas 5 ribu water boombing. Ada juga 4 pesawat yang digunakan untuk membuat hujan buatan. “Sisanya kapasitas 3.200 liter dan 500 liter,” tutur Siti.
Pekan lalu Singapura menawarkan bantuan untuk Indonesia yakni pengiriman satu pesawat militer Hercules C-130 untuk penyemaian awan guna menurunkan hujan buatan, dua C-130 untuk mengangkut tim pemadam kebakaran dari Singapura ke Indonesia, dan helikopter Chinook yang dilengkapi dengan kantong air untuk memadamkan api dari udara. Singapura menyebut semula Indonesia menyambut positif bantuan itu tapi kemudian menolaknya dengan alasan memiliki sumber daya untuk memadamkan api.