batamtimes.co , Macau – Keluarga Kim Jong-Nam di Macau mengkhawatirkan keselamatan mereka, setelah kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un itu tewas di Malaysia. Otoritas Macau pun memberikan perlindungan khusus untuk keluarga Jong-Nam.
Penyebab kematian Jong-Nam masih diselidiki oleh otoritas Malaysia. Namun kecurigaan bahwa Jong-Nam dibunuh dan dalang utamanya adalah agen Korut memicu kekhawatiran pihak keluarga dan otoritas lokal di Macau yang menjadi tempat tinggal Jong-Nam serta keluarganya.
Menteri Keamanan untuk Macau, Wong Sio Chak, menyatakan otoritas Macau memantau secara saksama perkembangan kasus kematian Jong-Nam. Namun dia enggan menjelaskan secara rinci soal langkah keamanan yang dilakukan dalam melindungi keluarga Jong-Nam.
“Otoritas setempat terus melakukan upaya terbaik yang sesuai hukum untuk melindungi keselamatan dan hak sah seluruh warga Macau, baik pengunjung maupun orang-orang yang tinggal di Macau,” demikian pernyataan Wong Sio Chak seperti dikutip media Hong Kong, South China Morning Post dan dilansir The Star, Jumat (17/2/2017).
Diketahui bahwa istri kedua Jong-Nam, Lee Hye-Kyong, bersama putranya Kim Han-Sol (21) dan putrinya Kim Sol-Hui (18) tinggal di Macau. Sedangkan istri pertama Jong-Nam, Shin Jong-Hui, diketahui tinggal di pinggiran Beijing, China bersama putranya, Kum Sol.
Jong-Nam diketahui tinggal di Macau sejak awal tahun 2000-an dan kerap bepergian ke beberapa negara lainnya. Tahun 2012, dia lolos dari percobaan pembunuhan di Macau. Seorang agen Korut telah dihukum penjara di Korsel terkait percobaan pembunuhan itu, setelah dia mengakui merencanakan insiden tabrak lari untuk menewaskan Jong-Nam.
Dalam beberapa hari terakhir, berbagai laporan dan spekulasi soal penyebab kematian Jong-Nam mencuat ke publik. Sumber-sumber dari pemerintah Korea Selatan (Korsel) juga Amerika Serikat (AS) menyatakan keyakinan mereka bahwa Jong-Nam dibunuh oleh agen Korut. Namun pejabat kepolisian Malaysia yang masih menyelidiki kasus ini menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan agen-agen intelijen asing telah membunuh Jong-Nam.
Â
(red/Detik)