Mentri Yasona Copot Kepala Rutan Sialang Bungkuk dengan Tidak Hormat

0
701
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly,sedang mendegarkan keluhan Napi Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru.

batamtimes.co , Jakarta – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memberhentikan status PNS Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru dengan tidak hormat karena terindikasi melakukan tindakan pelanggaran terhadap pemenuhan hak narapida dan tahanan.

“Hari ini saya tandatangani surat keputusannya. Pak Irjen sudah memberikan surat kepada saya, Pak Irjen ini masih baik supaya mengusulkan dihukum berat, yaitu turun pangkat. Saya bilang tidak, ini perlu pelajaran harus dipecat dari PNS, yaitu Karutan dan Kepala Pengamanannya,” kata Yasonna saat konferensi pers di gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin.

Kemenkumham menunjuk Anzhar sebagai Plh Kepala Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru menggantikan Teguh Triahatmanto dan menunjuk Jefriadi sebagai Plh Kepala Pengamanan Rutan Klas II B Sialang Bungkuk menggantikan Taufik.

Selain memecat dua orang itu, Kemenkumham juga memecat jabatan PNS, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru Tomi Firdaus.

“Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Riau Ferdinand Siagian juga saya berhentikan ditarik ke Jakarta untuk pembinaan di bawah wewenang Ditjen Imigrasi lalu diganti yang baru, yaitu Dewa Putu Gede. Saya kasih otoritas kepada beliau untuk ambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Yasonna.

Yosonna menambahkankan ada enam petugas Rutan Klas II B Sialang Bungkuk Pekanbaru yang diturunkan pangkatnya satu tingkat selama tiga tahun.

“Setelah melihat fakta di lapangan, maka kami simpulkan terjadi pelanggaran hak dasar warga binaan, ada pungli bahkan pemerasaan yang dilakukan petugas kami. Itu tidak sesuai dengan konsep pembinaan yang diatur dalam Undang-Undang Pemasyarakatan,” tuturnya.

Yasonna meminta Kepolisian Daerah Riau untuk melakukan pemeriksaan kepada pihak dan oknum yang melakukan tindakan pelanggaran pungli atau pemerasan kepada narapidana atau tahanan.

“Saya sudah minta Kapolda Riau untuk mengusut tindak pidananya, mungkin pemerasannya, korupsinya, gratifikasi, mungkin juga penganiayaannya,” kata Yasonna.

Menkum HAM mengemukakan jumlah narapidana dan tahanan di Rutan Sialang Bungkuk pada 8 Mei 2017 sampai pukul 13.00, yaitu jumlah awal tahanan 1.870 orang, sedangkan yang melarikan diri 448 orang.

“Yang tertangkap lagi 298 orang, tinggal yang belum tertangkap 150 orang, itu laporan dari Pekanbaru. Ada yang menyerahkan diri, diantar oleh keluarga, ada yang ditangkap, ada yang diserahkan oleh masyarakat,” kata Yasonna.

Kemenkumham, kata Yasonna, juga memindahkan 365 narapidana dan tahanan ke lapas atau rutan lain di sekitar Provinsi Riau.

 

(red/antara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here