batamtimes.co , Bintan – Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos, menutup Latihan Siaga Tempur Laut Koarmabar tahun 2017 di Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam sambutanya Pangarmabar mengatakan bahwa salah satu tugas TNI Angkatan Laut menurut Undang-undang Republik Indonesia No 34 tahun 2004 Pasal 9 adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut, dan kegiatan yang sedang dilaksanakan ini merupakan implementasi dari pelaksanaan tugas tersebut.
“Latihan Siaga Tempur Laut Koarmabar 2017 dilaksanakan mulai tanggal (18 – 22 Mei 2017) di perairan Kepulauan Riau, yang merupakan wilayah kerja Koarmabar (Batam, Tanjung Uban dan Laut Natuna).Latihan tersebut dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu Tahap Pangkalan/Harbour Phase yang meliputi kegiatan symposium (tentang penerbangan, kesehatan dan operasi militer), pelayanan kesehatan, olah raga persahabatan dan interaksi sosial yang dikemas dalam berbagai kegiatan, serta Tahap Laut/Sea Phase yang meliputi kegiatan latihan tempur dan manuver lapangan unsur/kapal di perairan Laut Natuna” jelas Pangarmabar,Selasa(23/5).
Sedangkan tujuan,kata dia,adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,serta agar dapat saling menjaga,memelihara dan meningkatkan hubungan yang erat antara komponen utama pertahanan (TNI) dan khususnya TNI Angkatan Laut dengan masyarakat Mentigi.
Dia berharap melalui kegiatan ini,dapat membangun karakter masyarakat dan budaya bangsa, yaitu gotong royong guna saling tolong menolong dalam membangun bangsa untuk kesejahteraan masyarakat.
Interaksi antara prajurit TNI AL Koarmabar dan masyarakat, diharapkan akan terus dibina dan dapat membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi khususnya masyarakat Mentigi dan wilayah barat Indonesia pada umumnya.
“Kebijakan Pemerintah dengan Poros Maritim Dunia, harus disingkapi bersama,khususnya bagi TNI dalam hal ini TNI Angkatan Laut dan masyarakat pesisir, ciri Negara maritim diantaranya yaitu memiliki kemampuan mengelola laut sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menunjang pembangunan daerah,” ucapnya.
Kegiatan ini juga sebagai ajang berdiskusi, bertukar pikiran dalam menghadapi permasalahan yang ada, sehingga apa yang menjadi tujuan pemerintah dapat terwujud.
Hal tersebut tentunya harus dilandasi dengan kesamaan pola pikir dalam membangun daerah dan didukung komitmen kuat untuk meraihnya.
(red/Budi Arifin)